Jum'at, 22/11/2024 23:37 WIB

DPR Ingatkan Mendag, Jangan Sembrono Beri Subsidi Kedelai Langsung ke Importir

Indonesia sebuah negara berpenduduk besar apalagi dalam situasi dan kondisi ekonomi sulit seperti ini jangan latah atau begitu mudah memberikan subsidi-subsidi kepada komoditas pertanian. Apalagi, subsidi itu akan diberikan kepada pelaku importir. Ini akan menimbulkan sebuah resiko dan dampak psycologis serta kecemburuan sosial yang luar biasa.

Mendag Zulkifli Hasan ketika meninjau harga bahan pokok di Pasar Cisalak Depok. (Foto dokumentasi Humas Kemendag)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo menyoroti usulan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) terkait anggaran subsidi kedelai Rp1.000 per kilogram (Kg) diberikan langsung kepada importir.

Dia mengingatkan, Mendag Zulhas jangan sembrono membuat kebijakan subsidi, apalagi kepada importir kedelai. Hal ini dikhawatirkan bakal menyakiti hati masyarakat, khususnya petani kedelai.

“Indonesia sebuah negara berpenduduk besar apalagi dalam situasi dan kondisi ekonomi sulit seperti ini jangan latah atau begitu mudah memberikan subsidi-subsidi kepada komoditas pertanian. Apalagi, subsidi itu akan diberikan kepada pelaku importir. Ini akan menimbulkan sebuah resiko dan dampak psycologis serta kecemburuan sosial yang luar biasa. Importir itu harusnya diatur tentang hak dan kewajibannya," kata Firman kepada wartawan, Sabtu (28/1).

Berbicara kedelai, dilanjutkan Firman, memang petani lokal ini belum bisa memenuhi kebutuhan nasional. Hal itu karena pertumbuhan dan kemajuan sektor industri menggunakan bahan baku kedelai sudah semakin meningkat baik itu untuk kebutuhan dalam negeri dengan jumlah penduduk yang besar serta budayanya makan tahu dan tempe sebagai makanan utama dan juga kebutuhan bahan baku industri untuk ekspor semakin meningkat.

“Oleh karena itu, konsep kebijakan memberikan subsidi kepada pengusaha importir sangat tidak tepat untuk pelaku usaha. Karena mereka sebagai importir harus diatur agar tidak mengambil keuntungan berlebihan. Sebagai pebisnis tentunya sudah mempunyai hitung-hitungan berapa keuntungan wajar harus diperoleh,” katanya.

Politikus Golkar ini menilai, penyaluran subsidi sebaiknya dilakukan kepada rakyat atau petani lokal agar lebih semangat utk menanam kedelai. Misal, seperti di Grobogan yang mempunyai varitas dan menghasilkan kedelai konon katanya nomor satu di dunia seperti hasil penelitian telah dilakukan oleh salah seorang doktor bernama Jhonatan dari Inggris.

“Dan itu harus dikembangkan dan dilakukan oleh pemerintah agar produksi meningkat dengan harga keekonomisan petani yg haus  dikembankan," kata dia.

Oleh karena itu, Firman mempertanyakan apa agenda dibalik usulan Mendag Zulhas ini. Sebab, dia tak ingin mengulang kegagalan yang terjadi pada kebijakan Kementan kepada importir bawang putih. Mereka diberi kewajiban untuk menanam, dan hasilnya tidak berjalan dengan baik.

“Mereka hanya menyerahkan uang kepada petani selajutnya terserah petani mau dipakai apa uangnya?! Karena tidak ada pendmpingan dan pengawasan dari pemeritah dan importir akhirnya tidak tercapai tujuannya," tegas legislator dari dapil Jateng III ini.

"Jadi, Komisi IV sangat tidak setuju, karena subsidi akan diberikan kepada pengusaha itu akan menimbulkan kecemburuan sosial sangat luar biasa fan masalah baru .Dan apabila memang pemerintah berniat melakukan subsidi ya priortitaskan rakyat atau petani supaya bersemangat memproduksi kedelai sebesar-besarnya," tandas Ketua Umum IKKP ini.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengusulkan perubahan skema subsidi kedelai, dengan memberikan langsung ke importir.

"Pengusaha ini aset, kita harus dukung. Pengusaha kalau bisa efisien, harga kedelai akan menjadi lebih bagus. Saya sudah mengusulkan agar subsidi berupa harga diberikan langsung kepada importir," jelas Zulhas.

Zulhas mengatakan 56 ribu ton kedelai bakal segera membanjiri pasar agar para produsen tahu tempe dan produk olahan kedelai mendapatkan bahan baku dengan harga terjangkau. Ia juga berharap harga kedelai segera turun menjelang puasa dan lebaran 2023. 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi IV Mendag Zulkifli Hasan kedelai subsidi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :